Selasa, 08 Januari 2019

 Perlawanan Rakyat Indonesia Terhadap Jepang




A.Kedatangan Pasukan Jepang

Pada Januari 1942,jepang Mendarat dan memasuki indonesia.Tentara Jepang ini masuk ke indonesia melalui ambon dan menguasai seluruh maluku.Meskipun pasukan KNIL (Koninjlk Nederlandsch Indisch Leger) dan pasukan Australia melakukan perlawanan, namun pasukan ini tidak dapat membendung jepang,sehingga jepang dapat menguasai Tarakan,Balikpapan,Pontianak,dan serangan ini dilanjutkan ke Jawa sehingga secara otomatis jepang sudah menguasai seluruh indonesia.



Image result for gambar perlawanan rakyat indonesia terhadap jepang

B.Kebijakan Jepang Pemicu Perang


 Kedatangan Jepang ke Indonesia tidak lain hanya untuk memenuhi kebutuhannya sebagai negara industri dan kebutuhan perangnya yaitu kebutuhan akan sumber daya alam maupun sumber daya manusia,seperti besi,minyak bumi,dan batu bara sehingga jepang mulai menerapkan kebijakan untuk mengumpulkan sumber daya tersebut terhadap rakyat indonesia,seperti kebijakan romusha(kebijakan kerja paksa).Pada awalnya kebijakan ini menarik rakyat indonesia menganggap Jepang sebagai saudara tua karena sudah membebaskan rakyat indonesia dari belanda,namun seiring waktu tindakan jepang terhadap rakyat indonesia makin tidak berperikemanusiaan dan kejam,rakyat indonesia sering diberikan waktu kejam yang tidak masuk akal,mereka tidak diperhatikan kesehatannya,dan juga tidak diupah sedikitpun sehingga banyak dari mereka mati saat bekerja,hal ini menyebabkan rakyat indonesia marah dan melakukan perlawanan terhadap jepang.Selain romusha ada juga kebijakan lain yang menimbulkan perlawanan seperti pengambilan paksa para wanita sebagai wanita penghibur untuk tentara jepang dan perlakuan polisi jaepang yang sangat kasar terhadap rakyat.



C.Perlawanan Rakyat


Kebijakan-kebijakan jepang tadi memicu perlawanan rakyat baik secara fisik,maupun secara negoisasi (melalui organisasi),perlawanan secara fisik dilakukan oleh tokoh tertentu seperti  Abdul Jalil (perlawanan rakyat Cot Pileng),Kiai Zainal Mustafa (perlawanan rakyat Singaparna), perlawanan Rakyat Indramayu, dan juga perlawanan Rakyat kalimantan yang dipimpin oleh Pang Suma,para pahlawan ini melawan jepang dengan prinsip "Cinta kedamaian namun lebih cinta kemerdekaan",beberapa tokoh lain seperti Soekarno, Moh.Hatta, Ki Hajar Dewantara, K.H Mansyur melakukan perlawanan dengan organisasi seperti PUTERA, Jawa Hokokai, dan Chuo Sang In,perjuangan ini mempunyai tujuan agar tidak terjadi korban rakyat.


1. Perlawanan Dengan Fisik


-Perlawanan Rakyat Aceh

Aceh menjadi salah satu wilayah yang dikuasai Jepang. Masyarakat Aceh diperlakukan dengan sewenang-wenang dan mengalami penderitaan yang cukup lama karena banyak rakyat Aceh yang dikerahkan untuk Romusha. Akibat hal itu, pada 10 November 1942 terjadi penyerangan terhadap Jepang di Cot Plieng, penyerangan tersebut dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil yang merupakan seorang guru mengaji di Cot Plieng. Sebanyak dua kali Jepang berusaha menaklukan wilayah Cot Plieng, dua-duanya pun berhasil digagalkan oleh rakyat Aceh dengan serangannya, dan berhasil memukul mundur Jepang ke daerah Lhokseumawe. Kemudian pada serangan ketiga, Jepang berhasil merebut Cot Plieng, dan Tengku Abdul Jalil harus gugur di tempat saat sedang beribadah. Kebencian rakyat pun semakin bertambah.

-Perlawanan Rakyat Singaparna
Singaparna, Tasikmalaya, menjadi salah satu wilayah yang berhasil di duduki oleh Jepang. Pada masa itu, rakyat Singaparna dipaksa untuk mengikuti upacara Seikerei. Upacara Seikerei merupakan upacara penghormatan kepada kaisar Jepang dengan cara membungkuk kearah matahari terbit. Dengan cara seperti ini, masyarakat Singaparna merasa sangat dipermalukan dan dilecehkan. Selain itu, mereka juga merasa menderita karena diperlakukan secara sewenang-wenang dan kasar oleh Jepang. Akibatnya, pada bulan Februari 1944, rakyat Singaparna melakukan perlawanan terhadap Jepang. Pasukan perlawanan dipimpin oleh Kiai Zainal Mustofa. Akan tetapi Jepang berhasil menangkap Kiai Zainal Mustofa pada tanggal 25 Februari 1944, dan pada tanggal 25 Oktober 1944, Kiai Zainal harus menghentikan perjuangannya setelah beliau dihukum mati.


Image result for gambar perlawanan rakyat indonesia terhadap jepang
K.H. Zainal Mustofa

-Perlawana Pasukan PETA
Perlawanan juga terjadi di Blitar. Pada tanggal 14 Februari 1945 terjadi pemberontakan yang dilakukan para tentara PETA (Pembela Tanah Air) di bawah pimpinan Supriyadi. Pemberontakan ini merupakan pemberontakan terbesar pada masa pendudukan Jepang.

1) Perlawanan Peta di Blitar
Pada tanggal 14 Februari 1945,terjadi pemberontakan Peta di bawah pimpinan Supriyadi (putra bupati blitar).Dalam perlawanan ini Supriyadi dibantu oleh teman-temanya seperti dr.Ismail,Mudari,dan Suwondo.Peta melakukan perlawanan ini karena tidak tahan lagi melihat penderitaan rakyat dan juga disebabkan oleh persoalan pengumpulan padi,romusha,dan heiho secara paksa dan diluar batas perikemanusiaan.Perlawanan Blitar ini benar-benar mengejutkan Jepang karena banyak tentara Jepang yang ada di Blitar terbunuh dan kekalahan Jepang di dalam Perang Asia Timur Raya dan Perang Pasifik.
Akhirnya jepang melakukan tipu muslihat dengan menyerukan agar para pejuang menyerah saja dan akan dijamin keselamatanya serta akan dipenuhi segala tuntutanya.Tipuan Jepang ternyata berhasil dan mengakibatkan banyak anggota Peta yang menyerah.Pasukan Peta yang menyerah mendapat hukuman mati seperti Ismail dan kawan-kawanya.Di samping itu,ada pula yang meninggal karena siksaan Jepang.

2) Perlawanan Peta di Meureueh,Aceh (November 1944)
Perlawanan di Meureueh ini dipimpin oleh Perwira Giyugun T. Hamid.Adapun latar belakang perlawananan karena sikap Jepang yang kejam terhadap rakyat pada umumnya dan prajurit Indonesia pada khususnya.

3) Perlawanan Peta di Gumilir (April 1945)
Perlawanan di Gumilir dipimpin oleh pemimpin regu (budanco) Kusaeri dan teman-temanya.Rencana perlawanan dimulai tanggal 21 April 1945,tetapi diketahui Jepang sehingga Kusaeri ditangkap pada tanggal 25 April 1945.Kusaeri divonis hukuman mati,tetapi tidak terlaksana karena Jepang terdesak oleh sekutu.  


Image result for gambar perlawanan rakyat indonesia terhadap jepang
Sidang pengadilan anggota PETA.


2. Perlawanan dengan Organisasi


-Organisasi PUTERA

Tujuan Jepang membentuk PUTERA adalah agar kaum nasionalis dan intelektual menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk kepentingan Jepang. Namun oleh para pemimpin Indonesia, PUTERA justru dimanfaatkan untuk membela rakyat dari kekejaman Jepang serta untuk menggembleng mental dan semangat nasionalisme, cinta tanah air , anti kolonialisme dan imperialisme. Dengan demikian PUTERA ini ibarat tombak bermata dua. Organisasi PUTERA mendapat sambutan di kalangan rakyat dan melalui organisasi ini mental bangsa Indonesia disiapkan untuk menuju bangsa yang merdeka. Jepang memandang bahwa PUTERA lebih bermanfaat bagi bangsa Indonesia maka pada bulan April 1944, PUTERA oleh Jepang dibubarkan.


Image result for gambar putera
Tokoh PUTERA

-Organisasi Syuisintai
Memanfaatkan Barisan Pelopor (Syuisyintai) Setelah PUTERA dibubarkan maka dibentuklah Jawa Hokokai (Perhimpunan Kebaktian Rakyat Jawa).Salah satu bagian Jawa Hokokai adalah Syuisyintai (Barisan Pelopor) yang dipimpin Ir. Soekarno dengan pemimpin Harian atau Kepala Sekretariatnya adalah Sudiro. Beberapa tokoh nasionalis lainnya sebagai anggota pengurus antara lain Chaerul Saleh, Asmara Hadi, Sukardjo Wiryopranoto, Oto Iskandardinata dan lain-lain. Organisasi ini dimanfaatkan oleh para nasionalis sebagai penyalur aspirasi nasionalisme dan memperkuat pertahanan pemuda melalui pidato-pidatonya

D. Akibat dan Kesimpulan

Akibat dari perlawanan ini adalah bangkitnya semangat nasionalisme dan rasa anti-kolonialisme yang besar pada Rakyat indonesia yang merupakan hal yang sangat diperlukan bagi bangsa Indonesia untuk merdeka.Kesimpulan dari seluruh peristiwa ini adalah Kedatangan Jepang yang bertujuan untuk menjajah hanya akan meningkatakan semangat perjuangan rakyat dan tidak memadamkannya atau menguranginya sedikitpun.




Refferensi :

- Buku Modul Pembelajaran Sejarah Indonesia Kelas 11 semester 2














































Tidak ada komentar:

Posting Komentar